Bagi anda yang akan terjun didunia Konveksi dan Clothing ada baiknya bila anda mengetahui proses menjahit secara baik dan benar. Terlebih bila anda akan terjun sebagai seorang penjahit, atau anda hanya ingin menjadi owner dan memperkerjakan karyawan. Walaupun begitu sebagai seorang owner anda dituntut untuk mengetahui dan menguasai teorinya agar tidak ditipu oleh karyawan kepercayaan anda. Proses menjahit sebenarnya tidak sulit hanya butuh dasar ketelitian dan jam terbang. Semakin anda berlatih anda akan semakin terbiasa dan mahir. Konveksi Semarang Semoc kali ini akan membuat tulisan sederhana dalam menjahit.
menjahit sendiri memiliki proses mulai pembuatan pola, pemotongan bahan, jahit dan finishing
Pembuatan pola
Pola adalah bagian-bagian pakaian yang dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit. Pola dasar dibuat berdasarkan model pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan pemakai. Ada dua teknik utama dalam membuat pola dasar: konstruksi datar yang menggambar pola di atas kertas dengan memakai pengukuran-pengukuran yang akurat, dan konstruksi padat (pola draping) yang membuat pola memakai kain muslin atau belacu di atas boneka jahit. Metode menggambar pola sesuai nama pencipta metode, misalnya Dressmaking dan So-En dari Jepang, atau Danckaerts dan Cuppens Geurs dari Belanda. Majalah wanita juga sering memuat pola siap pakai (pola jadi) berikut instruksi cara menjahitnya.
Pemotongan bahan
Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain dipotong dengan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuan rader, karbon jahit, dan kapur jahit.
Menjahit
Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan, misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan, tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaian selesai dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar benang-benang kain tidak terlepas.
Penyelesaian akhir
Setelah selesai, pakaian sering perlu dilicinkan dengan setrika di atas papan setrika. Penyetrikaan bagian-bagian yang sulit seperti lengan baju dilakukan dengan bantuan bantal setrika.
Ada perbedaan mendasar dari jahit kaos, Kemeja, jaket dan Jas. Perbedaan tersebut terletak dari alat yang digunakan. Secara pengerjaan kaos jauh lebih cepat dari lainnya karena hanya memanfaatkan obras dan over deck. Semoga artikel ini bisa membantu anda dalam memulai usaha konveksi dan clothing. Apabila ingin menjadi reseller Konveksi Semarang bisa hubungi kami di sini